Dendam Diam

Oleh : Ketua Umum Pasukan 08

Perjuangan kami tidak berakhir di sini, dan bukan kursi yang kami cari dalam perjuangan ini, tapi nasib seluruh rakyat Indonesia. Kami tidak berjuang untuk mendapatkan kekuasaan atau kemewahan, tapi untuk mengubah nasib jutaan rakyat yang terlupakan. Setiap tetes keringat, setiap langkah kaki, dan setiap seruan kami adalah untuk mereka yang terpinggirkan dan terabaikan.

Bukan jabatan yang kami cari dalam perjuangan ini, tapi kesempatan yang sama untuk rakyatku, dengan tuan-tuan berkantong tebal dan bermuka dua itu. Kami melihat ketidakadilan yang mencolok di negeri ini, di mana kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara jutaan lainnya berjuang untuk sekadar bertahan hidup. Kami tidak bisa diam melihat rakyat kami diperlakukan seperti angka-angka statistik tanpa wajah, tanpa cerita. Mereka adalah manusia dengan hak yang sama untuk hidup layak dan bermartabat.

Bukan kedudukan yang kami cari dalam perjuangan kami, tapi duduk sama rendah berdiri sama tinggi di mata hukum dan jangan bedakan rakyatku dengan kaum borjuis itu. Kami mendambakan keadilan sejati, di mana hukum tidak memihak pada yang berkuasa atau yang kaya, tapi melindungi dan mengayomi setiap warganya tanpa pandang bulu. Kami tidak bisa menerima kenyataan bahwa hukum seringkali tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Ini adalah perjuangan untuk memastikan bahwa setiap orang, tidak peduli latar belakang atau kekayaannya, diperlakukan adil dan setara.

Dendam diam yang kami rasakan bukanlah keinginan untuk membalas dendam secara fisik atau merusak. Ini adalah dorongan kuat untuk terus berjuang demi perubahan nyata. Diam bukan berarti menyerah; diam adalah cara kami meresapi setiap ketidakadilan yang terjadi, memupuk semangat perlawanan, dan menyusun strategi untuk hari esok yang lebih baik. Kami tahu bahwa perubahan besar membutuhkan waktu, tetapi kami tidak akan berhenti. Setiap langkah kecil yang kami ambil adalah bagian dari perjalanan panjang menuju Indonesia yang lebih adil dan setara.

Dalam diam, kami merencanakan langkah-langkah kami, membangun kekuatan dari bawah, dan menyatukan suara-suara yang selama ini terbungkam. Perjuangan ini adalah tentang membebaskan diri dari belenggu ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang telah mengakar begitu lama. Kami tidak mencari sorotan atau pujian, kami hanya ingin melihat Indonesia di mana setiap rakyatnya merasa dihargai dan dilindungi.

Perjuangan kami adalah untuk masa depan di mana tidak ada lagi anak yang tidur dengan perut kosong, tidak ada lagi ibu yang menangis karena tidak mampu membeli obat untuk anaknya, tidak ada lagi pemuda yang kehilangan harapan karena kemiskinan. Kami berjuang untuk Indonesia yang di dalamnya semua orang memiliki peluang yang sama untuk meraih impian mereka, di mana setiap orang dapat hidup dengan martabat dan kehormatan.

Dendam diam kami adalah semangat yang tidak pernah padam, nyala api kecil yang terus membakar dalam hati kami. Ini adalah pengingat bahwa kami tidak sendiri dalam perjuangan ini; ada banyak yang merasakan hal yang sama dan bersama-sama kami akan membuat perubahan. Kami percaya bahwa dengan persatuan dan tekad yang kuat, keadilan dan kesetaraan akan tercapai.

Kami tidak akan berhenti, kami tidak akan mundur. Perjuangan ini adalah untuk Indonesia yang lebih baik, untuk masa depan yang lebih cerah bagi semua anak bangsa. Ini adalah janji kami kepada rakyat Indonesia, janji yang akan kami pegang teguh hingga akhir.