Ditulis Oleh : Ketua Umum Pasukan 08

Di tengah hiruk pikuk politik yang semakin panas di Sulawesi Utara, terjadi sebuah pertarungan politik yang memanas antara calon gubernur yang memiliki prestasi dan bakat yang luar biasa. Dengan gelar “Perang Bintang di Sulut”, pertarungan ini menjadi sorotan utama di seluruh negeri.
Dalam gelombang pasang dan surut politik Sulut, nama-nama besar seperti Olly Dondokambey, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wanti Waranei Franky Mamahit, Tetty Paruntu, Conny L Rumondor, dan Elly Lasut bersinar dengan kecemerlangan masing-masing, menunjukkan bahwa Sulut memiliki kekayaan intelektual dan kepemimpinan yang luar biasa.
Calon Pertama adalah Olly Dondokambey, sang petarung politik yang berpengalaman, telah menjadi sorotan sejak lama. Dikenal dengan karismanya dan kemampuan mengelola pemerintahan dengan baik, namun dia juga memiliki catatan kontroversial dan dugaan korupsi yang diulas oleh lawan-lawannya.
Calon Kedua adalah, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wanti Waranei Franky Mamahit, seorang tokoh militer yang dihormati, membawa gagasan keamanan dan ketegasan dalam kepemimpinannya yang bersahaja untuk masa depan Sulut lebih baik lagi, pergerakannya dalam kontestasi pilpres membawa kemenangan mutlak untuk Pasangan Prabowo Gibran di Sulawesi Utara.

Siapa Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wanti Waranei Franky Mamahit ?
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wanti Waranei Franky Mamahit adalah seorang tokoh militer dan politikus Indonesia yang memiliki pengalaman yang luas di bidang militer dan pemerintahan. Beliau lahir pada tanggal 20 Desember 1963 di Sulawesi Utara. Franky Mamahit terkenal karena dedikasinya dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta berbagai kontribusinya dalam pembangunan di daerah-daerah yang pernah dipimpinnya.
Sebelum terjun ke dunia politik, Franky Mamahit memiliki karir yang cemerlang di militer. Ia menyelesaikan pendidikan militer di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1987 dan kemudian mengikuti berbagai pendidikan lanjutan di bidang militer dan strategi pertahanan.
Selama berkarir di militer, Franky Mamahit menempati berbagai posisi penting, sebagai berikut :
- Danbrigif 22/Ota Manasa
- Asops Kasdam XVI/Pattimura
- Danrem 151/Binaiya (2013—2014)
- Paban Sops Mabesad (2014—2017)
- Irdam XIII/Merdeka (2017—2018)
- TA. Pengkaji Madya Bid. Hankam Lemhannas[4] (2018—2019)
- Dirprogbangdik Debid Dik. Pim. Tk. Nasional Lemhannas[5] (2019—2020)
- Pangdivif 3/Kostrad (2020—2021)
- Pangdam XIII/Merdeka (2021)
Pengalaman dan kepemimpinannya yang teruji membuatnya dihormati di kalangan militer dan masyarakat.
Setelah pensiun dari dinas militer, Franky Mamahit kemudian beralih ke dunia politik. Ia menjadi kandidat dalam pemilihan gubernur Sulawesi Utara dan memperebutkan kursi kepemimpinan di daerah tersebut. Dengan latar belakangnya yang kuat dalam bidang keamanan dan pengalaman dalam kepemimpinan, Franky Mamahit menjadi salah satu sosok yang dianggap mampu membawa perubahan signifikan bagi Sulawesi Utara.
Franky Mamahit dikenal dengan visi dan misinya yang fokus pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan kesejahteraan sosial. Kepemimpinannya yang tegas dan berorientasi pada hasil membuatnya menjadi salah satu calon gubernur yang menjadi sorotan dalam “Perang Bintang di Sulut”.
Dengan demikian, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Wanti Waranei Franky Mamahit adalah salah satu figur yang patut diperhitungkan dalam dinamika politik Sulawesi Utara, membawa pengalaman militer dan visi kepemimpinan yang kuat ke panggung politik daerah tersebut.
Calon ketiga adalah Tetty Paruntu, seorang politikus yang dipandang sebagai pembaharu dan pemberani, membawa semangat perubahan dan reformasi yang diharapkan oleh banyak pemilih. Namun, tantangannya adalah mengubah visi menjadi realitas di tengah arus politik yang kompleks.
Calon keempat adalah Conny L Rumondor, dengan latar belakang akademis dan pengalaman di bidang pembangunan, menawarkan visi masa depan yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan inovasi. Namun, apakah visinya akan cukup kuat untuk mengatasi tantangan politik yang ada?
Sementara itu calon kelima, Elly Lasut, seorang tokoh yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, menarik perhatian banyak kalangan dengan janji-janjinya untuk menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam politik yang keras ini, apakah kepeduliannya akan cukup untuk membawanya ke puncak?
Pertarungan ini bukan hanya sekadar perebutan kursi kekuasaan, tetapi juga perwujudan dari harapan dan impian warga Sulut untuk masa depan yang lebih baik. Siapa yang akan menjadi bintang yang paling bersinar di tengah “Perang Bintang di Sulut”? Jawabannya masih menjadi misteri yang akan terungkap di hari pemilihan nanti.
Customer Reviews
Thanks for submitting your comment!