Oleh : Ketua Umum Pasukan 08

Manado, 22 Juni 2024 – Dalam suasana yang penuh kehangatan dan semangat, acara “Diplomasi Dada Tuna” yang diadakan di Manado menjadi ajang pertemuan penting bagi para tokoh politik dan masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Acara ini tidak hanya menyajikan kuliner khas daerah, tetapi juga menjadi forum tukar pikiran tentang masa depan Sulut, khususnya dalam menyongsong pemilihan pemimpin baru.
Calon Pemimpin: Franky Mamahit dan Dukungan Pasukan 08
Mayjend TNI Franky Waranei Mamahit, seorang tokoh dengan latar belakang militer yang kuat, muncul sebagai salah satu calon pemimpin yang paling diperbincangkan. Dalam acara tersebut, Pasukan 08, sebuah kelompok pendukung setia yang dikenal dengan loyalitasnya terhadap figur-figur pemimpin berintegritas, secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Franky Mamahit.
“Kami percaya bahwa Franky Mamahit adalah sosok yang mampu membawa Sulut ke arah yang lebih baik dengan kepemimpinannya yang berani dan solutif,” ujar Sofian Malonda, Ketua DPD Pasukan 08 Sulawesi Utara. “Selama belum ada Instruksi dari Pak Prabowo, Kami tetap setia mendukung orang baik untuk memimpin Sulut.”
Potensi dan Ancaman Ekonomi

Dalam diskusi yang berlangsung, pengurus Pasukan 08 Sulut dan Arfian selaku Ketua Umum Pasukan 08 Nasional bersama Jendral Mamahit dan Tim, mengupas tuntas berbagai potensi dan ancaman yang dihadapi Sulut.
Dari sisi ekonomi, Sulut memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, perikanan, dan perkebunan. Namun, tantangan seperti infrastruktur yang belum memadai dan keterbatasan akses pasar global masih menjadi hambatan utama.
Franky Mamahit mengemukakan gagasannya tentang penguatan sektor-sektor tersebut melalui investasi infrastruktur dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Kita perlu mengembangkan pelabuhan dan jalur transportasi untuk mendukung ekspor hasil perikanan dan perkebunan, serta meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri lokal,” kata Franky.
Sosial dan Budaya
Di sisi sosial dan budaya, keragaman etnis dan budaya di Sulut menjadi kekuatan yang harus dijaga dan dilestarikan. Namun, isu-isu seperti kesenjangan sosial dan ancaman terhadap keberagaman masih menjadi perhatian. Franky Mamahit menegaskan pentingnya kebijakan inklusif yang menghargai keberagaman serta program-program sosial yang mengurangi kesenjangan.
“Kita harus memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi oleh seluruh masyarakat Sulut tanpa memandang latar belakang mereka,” ujar Franky Mamahit. “Keberagaman adalah kekayaan kita, dan kita harus menjaganya.”
Teknologi dan Energi Terbarukan
Dalam era digital, teknologi menjadi salah satu pilar penting bagi pembangunan. Franky Mamahit memaparkan visinya tentang pengembangan teknologi di Sulut, termasuk rencana untuk menciptakan ekosistem digital yang mendukung inovasi dan kewirausahaan.
Selain itu, isu energi terbarukan juga menjadi topik hangat. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Sulut memiliki peluang besar untuk mengembangkan energi terbarukan seperti tenaga angin, air, dan surya. Franky mengusulkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk investasi di sektor energi terbarukan, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah.
Kesimpulan
Acara “Diplomasi Dada Tuna” berhasil menjadi wadah diskusi yang konstruktif bagi masyarakat Sulut untuk menyampaikan harapan dan kekhawatiran mereka tentang masa depan daerah. Dengan dukungan kuat dari Pasukan 08, Mayjend TNI Franky Waranei Mamahit menunjukkan visi dan komitmennya untuk membawa Sulut ke arah yang lebih baik.
“Kita semua memiliki peran dalam membangun Sulut yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. Saya siap memimpin dan bekerja bersama kalian semua untuk mewujudkan visi tersebut,” tutup Franky Mamahit dengan penuh semangat.

Customer Reviews
Thanks for submitting your comment!